“Empat
perkara yang termasuk sunah para Rasul: rasa malu, memakai minyak wangi,
bersiwak, dan menikah.”
Demikian Tirmidzi meriwayatkan. Dan tentunya pada
tulisan ini akan dijelaskan betapa menikah itu sesuatu yang sangat dianjurkan.
Bukan hal yang perlu ditakutkan. Entah karena merasa belum siap menjadi kepala
keluarga, tidak bebas, bayangan hidup yang kacau karena hidup tak lagi sendiri,
bayang-bayang mertua, tak ingin ada konflik dengan pasangan, merasa sudah
mandiri, bahkan ada yang beranggapan bahwa menikah itu repot sekali.
Ah, jangan berpikiran begitu dong! Padahal dengan menikah, berarti meneladani Rasulullah.
Berarti “nyunah”. Ini dia nasihat
Rasulullah terkait dengan menikah. Inilah salah satu sunah besar para rasul,
termasuk Rasulullah Muhammad saw.
Akan Ditolong Allah
Siapa
sih yang tak ingin mendapat pertolongan Allah? Tak ada pastinya. Hidup penuh
tantangan dan Allah tempat kembali berpulang. Menikah bisa menjadi jalan
pertolongan Allah datang.
Tirmidzi
meriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,”Tiga golongan yang Allah
pasti akan ditolong Allah:orang yang berjihad di jalan Allah, hamba sahaya yang
membuat perjanjian dengan tuannya akan membayar (sejumlah tertentu) untuk
memerdekaan dirinya, dan orang yang menikah karena ingin menjaga kesucian diri.”
Menunaikan Separuh Agama
Islam
adalah agama yang sempurna, menyeluruh, dan utuh. Mukmin yang baik semestinya
berupaya keras agar menjalankan agama ini dengan kaffah. Kabar gembiranya, menikah itu bisa membantu seorang mukmin
menunaikan separuh agamanya.
“Siapa
saja yang diberi karunia oleh Allah seorang istri yang shalih berarti Allah
telah menolongnya pada separuh agamanya. Karena itu, hendaklah dia takut kepada
Allah dalam separuh lainnya.” (HR Thabrani dan Hakim)
Menjadi Kebanggaan
Bangga
karena apa? Karena keturunan yang banyak. Dari mana keturunan yang banyak ini?
Tentu saja dari menikah.
“Menikahlah
dengan wanita yang besar rasa sayangnya dan subur peranakannya. Sesungguhnya,
aku membanggakan banyaknya jumlah kalian di hadapan para Nabi pada hari Kiamat
kelak.” (HR Ahmad)
Yakin
saja, Allah pun akan menolong mukmin yang mempunyai keturunan banyak dari
menikah. Karena Allah Maha Kaya dan Maha Menjaga. Jadi, optimis saja menikah.
Karena menikah adaalah salah satu sunah nabi./
Masih
ingat bukan tentang tiga orang yang mendatangi rumah-rumah istri Rasulullah
untuk bertanya tentang ibadah beliau? Salah satu dari mereka pun berkeinginan
untuk sholat tahajjud sepanjang
malam. Ada pula yang bertekad ingin berpuasa sepanjang umur tanpa berbuka.
Salah seorangnya lagi berniat tidak akan menikah. Rasulullah pun menegur
mereka. Tidak semestinya mereka begitu.
Semoga
Allah mudahkan pemuda-pemuda mukmin untuk segera menikah ya. Tentu saja dengan
wanita yang baik agamanya sebagai kriteria utama. Perkataan Ibnu Mas’ud
berikut, semoga makin menguatkan tekad bahwa nyunah dengan menikah itu bisa lho.
“Jika umurku hanya tersisa 10 hari lagi dan aku tahu
dengan pasti akan mati pada hari kesepuluh, sedang aku masih memiliki hasrat
dan kesanggupan untuk menikahi wanita, niscaya aku akan menikah, karena takut
fitnah!”
Yuk, amalkan
sunah nabi dengan menikah. InsyaaAllah penuh barakah.
Oleh Henny Puspitarini
Pegiat Fun Shiroh Anak & ibu tinggal di Depok,
Jawa Barat
Tinggalkan komentar dan alamat email jika
ingin lebih tahu komunitas ini. insya Allah kami akan membalas email Anda.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment