Tuesday, August 4, 2020

Jangan Hanya selow, 5 Alasan Jodoh Juga Harus Diperjuangkan.



Karna ku selow sungguh selow
Sangat selow tetap selow
Santai santai jodoh gak akan kemana

Karna ku selow sungguh selow
Sangat selow tetap selow
Santai santai ku yakin Tuhan berikan gacoan

Bagian Reffrein lagu ini mungkin pernah kamu dengar ini. Lagu Selow dinyanyikan pertama kali oleh Wahyu Ramdani pada 2017 ini kemudian dipopulerkan oleh Via Vallen pada 2018. Lagu yang bertema jodoh ini bernada menghibur diri bahwa kudu tetap bersikap tenang meski pasangan hidup belum datang. Sejatinya, jodoh itu sama-sama rahasia ilahi sebagaimana rezeki dan usia manusia. Allah yang tahu pasti. Sebagaimana rezeki, jangan hanya selow, 5 alasan jodoh juga harus diperjuangkan.



Karena sama-sama rahasia ilahi, maka tugas manusia hanya berusaha. Sama dengan rezeki. Jika kita tidak bekerja, kita tidak akan tahu dimana dan kapan Allah meletakkan rezeki kita. Rezeki kita sudah ada, tugas manusia mencarinya. Bahkan sering kali rezeki itu medekati kita dan kita hanya menjemput saja, bukan mencari. MIsalnya kita makan ikan tuna padahal ruang makan kita jauh dari laut. Itu artinya ikan tuna itulah yang mendekati kita dan tugas kita hanya berusaha makan dengan jalan yang halal. Demikian pula jodoh. Jangan hanya selow, 5 alasan jodoh juga harus diperjuangkan.

Agar tidak hanya terpaku pada sikap selow yang salah kaprah, ada baiknya kita mencari jodoh atau lebih tepatnya menjemput jodoh kita. Berikut ini 5 alasan mengapa jangan hanya selow, jodoh juga harus diperjuangkan:

Alasan Pertama
Dengan berjuang mencari jodoh, kamu akan tahu tipe seperti apa yang akan cocok dengan kamu.
Ibarat computer, maka spec seperti apa jodoh yang kamu harapkan. Maka kita akan bergaul dengan orang-orang yang mendekati spec kita itu. Misalnya kamu ingin mendapatkan jodoh yang gemar menghafalkan Al Quran, maka hendaknya kamu pun bergaul dengan mereka itu. Begitu sebaliknya.
Memang ada beberapa fakta bahwa tidak semua yang kita harapkan bisa Allah wujudkan 100 persen. Namun setidaknya yang kita raih tidak jauh dari harapan yang kita canangkan.

Alasan Kedua
Bisa jadi Allah sudah menetapkan jodohmu, tapi karena kurang berusaha maka jodohmu jadi tertunda.

Coba saja kamu menganggur saja tanpa bekerja, tentu kamu tak akan mendapatkan apa-apa. Begitu dengan jodoh. Bisa jadi Allah telah menentukan siapa jodohmu. Namun karena kamu tidak berusaha sungguh-sungguh, maka momen terwujudnya ikatan pernikahan kamu dengan si dia jadi molor. Bisa jadi itu karena kamu enggan berjuang dan malas melakukan usaha.

Alasan Ketiga
Perlunya memahami calon suami atau calon istrimu agar lahir kemantapan dalam hati.
Selalu ada perilaku ekstrem dalam perbuatan manusia. Termasuk dalam usaha mencari jodoh. Ada yang melakukan pendekatan kepada cewek hingga kebablasan. Tidak hanya pendekatan, tapi malah bablas jadi perilaku seks pranikah alias dosa besar bernama zina. Naudzu billah. Bagaimana rumah tangga bisa berkah nantinya jika diawali dengan dosa?

Inilah ektrem kiri. Pendekatan antara sejoli yang melanggar batas-batas agama dan moral. Yang bijaksana adalah mengenal seberapa baik dia dalam hal amal ibadah sehari-hari. Jika si dia membiasakan ibadah sholat wajib, insya Allah dia layak kamu sanding di pelaminan. Dia punya hubungan yang hangat dengan orang yang lebih tua dan sayang kepada yang lebih muda, maka dia pantas kamu ikat dalam ijab qabul.

Memahami sifat dia ini tidak harus dengan cara hang out berduaan. Hang out berduaan sebelum akad nikah adalah perbuatan mendekati zina. Ini dilarang keras. Kamu bisa mengenali sifatnya dengan mengorek keterangan dari keluarga dekatnya dan rekan kerja atau teman akrabnya. Ini cara lebih moderat dan lebih terjaga dari dosa zina.

Di zaman Nabi Muhammad, pernah terjadi cara yang yang ekstrem. Si ayah atau wali langsung menikahkan anak perempuannya dengan seorang pria meskipun si pria ini belum melihat sekalipun mempelai wanita. Tanpa babibu, mempelai pria ini langsung saja ijab qabul dengan si ayah.

Di zaman Nabi Muhammad, ada sahabat nabi yang meminang wanita tanpa melihat wajah si wanita sekalipun. Mughirah bin Syu`bah nama sehabat itu. Kemudian Nabi saw. mengatakan kepadanya:`Lihatlah dia! Karena melihat itu lebih dapat menjamin untuk mengekalkan kamu berdua.” 

Kemudian Mughirah pergi kepada dua orang tua perempuan tersebut, dan memberitahukan apa yang diucapkan Nabi, tetapi tampaknya kedua orang tuanya itu tidak suka. Si perempuan tersebut mendengar dari dalam biliknya. Kemudian ia mengatakan, “Kalau Rasulullah menyuruh kamu supaya melihat aku, maka lihatlah”. Mughirah bercerita, “Lantas saya melihatnya dan kemudian menikahinya.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Tarmizi dan ad-Darimi).

Alasan Keempat
Kamu tetap berusaha agar nantinya tidak dirundung penyesalan yang mendalam. Meski belum mendapatkan jodoh, tentu beda sikap antara orang yang tetap berusaha dengan orang yang tidak mau move on. Usaha yang dilakukan secara sungguh-sungguh tentu menambah semangat seseorang dalam menjalani tahap demi tahap kehidupan. Karena jodoh adalah salah satu di sekian banyak misteri Tuhan. Rahasia ilahi. Setidaknya kamu telah dan terus akan berusaha.

Alasan Kelima
Bahwa berjuang mencari jodoh adalah bagian dari ibadah asalkan dengan cara agamis.

Menikah adalah termasuk ibadah jika diniati mengikuti jalan hidup para nabi dan rasul. Maka segala sesuatu terkait dengan nikah maka itupun bisa bernilai ibadah asalkan tidak menyimpang dari batasan agama dan moral. Mulai dari membuka jaringan pertemanan, bergaul dengan orang sholeh, ikut kajian pranikah, bersilaturahim dengan sanak kerabat hingga proses taaruf hingga lamaran dan ujungnya akad nikah. Insya Allah semua bernilai ibadah jika niat mengikuti sunnah nabi serta tidak menggunakan cara-cara yang menimbulkan dosa.
Oleh Oki Aryono (pendamping Ngaji Jodoh Jawa Timur)

Tinggalkan komentar dan alamat email jika ingin lebih tahu komunitas ini. insya Allah kami akan membalas email Anda. Semoga bermanfaat.


No comments:

Post a Comment